• Post author:
  • Post category:Berita

Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Universitas Muhammadiyah Semarang telah menghasilkan banyak alumni, namun hubungan dan komunikasi di antara alumni dari berbagai angkatan belum terjalin dengan baik. Alumni cenderung lebih tertutup dan bersikap apatis atau tidak peduli terhadap kegiatan di kampus, tidak ada rasa memiliki, kurang menghargai satu sama lain dan tidak merasa ada ikatan keluarga besar alumni yang menaungi mereka.

Untuk menjembatani alumni dengan pihak kampus, Prodi PBI melaksanakan program Temu Alumni yang dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2016 dengan mengusung tema “Sarasehan Dosen, Alumni, dan Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Universitas Muhammadiyah Semarang”.

Narasumber bercerita tentang pengalaman menjadi seorang mahasiswa Prodi PBI di hadapan adik kelas
Narasumber bercerita tentang pengalaman menjadi seorang mahasiswa Prodi PBI di hadapan adik kelas

Acara yang diselenggarakan di Ruang 302 Kampus 4 Unimus ini dimulai dengan perkenalan dan sharing pengalaman Alumni Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Universitas Muhammadiyah Semarang. Kemudian acara dilanjutkan dengan agenda pembentukan pengurus IKA PBI Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Universitas Muhammadiyah Semarang. Serta yang terakhir adalah pengesahan Ikatan Alumni Pendidikan Bahasa Inggris, Program Studi S1 Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Budaya Asing Universitas Muhammadiyah Semarang oleh Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris Unimus yang dilanjutkan dengan acara ramah tamah

Peserta serius mengikuti paparan singkat dari Alumni
Peserta serius mengikuti paparan singkat dari Alumni

Salah satu Alumni Prodi PBI Unimus yang hadir yaitu Prihatmono Agus Prasetyo juga memberikan motivasi kepada para adik kelas yang sedang menempuh studi di Prodi PBI Unimus untuk selalu memperhatikan bahwa tugas utama mahasiswa adalah untuk lulus. Hal ini bukan berarti mahasiswa tidak boleh aktif berorganisasi, akan tetapi apabila terlalu asyik dalam organisasinya, diharapkan mereka mampu untuk kembali ke niat awal berkuliah, yaitu untuk mencapai gelar Sarjana. Acara kemudian ditutup oleh tepuk tangan para hadirin. (RD)